Minggu, 15 Mei 2011

Lima Tekad Dasar Sultan HB X

Sesuai dengan jiwa kenegarawanan seorang raja jawa, sultan jogja dituntut untuk bisa menunjukkan kemurnian visi dan misinya dalam berkiprah didunia politik. Swargi sultan HB IX juga mewanti-wanti Sultan HB X untuk selalu menjaga kemurnian visi dan misi politik nasionalnya. Pesan-pesan sang ayah pun dihayati dan dipegang teguh oleh sultan HB X yang dituangkan dalam apa yang disebut “Lima Tekad Dasar” Sultan HB X. Kelima tekad yang diutarakan dalam pidato jumenengan (naik tahta) pada tanggal 7 maret 1989 adalah sebagai berikut :

1. 1. Tekad untuk tidak mempunyai prasangka, rasa iri, dan dengki serta untuk tetap hangrengkuh siapa pun, baik terhadap mereka yang senang maupun yang tidak senang atau bahkan juga terhadap yang menaruh rasa benci

2. 2. Tekad untuk lebih banyak memberi daripada menerima

3. 3. Tekad untuk tidak melanggar paugeran/aturan negara

4. 4. Tekad untuk lebih berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah adalah memang benar-benar salah

5. Tekad untuk tidak memiliki ambisi apa pun, selain senantiasa berusaha hanya bagi kesejahteraan rakyat

Kelima tekad itu seperti sebuah kontrak sosial antara dirinya sebagai pemimpin dengan rakyat. Perjanjian luhur yang dinyatakan dalam spirit tahta untuk rakyat. Dan prinsipnya apa yang dikatakan oleh seorang raja tak bakal dibatalkan atau dicabut kembali (sabda pandhita ratu, tan kena wola wali)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar