Sabtu, 31 Oktober 2015

Mocopat Jawa Bagian 1

Macapat adalah sinonim dari moco sifat (membaca sifat). Sifat dari asal hidup, perjalanan hidup hingga kembalinya hidup.

1. Mijil
     Mijil adalah yang pertama. Dia berarti kelahiran, sebuah hidup yang mulai memasuki kehidupan. Dia berasal dari pertemuan lingga dan yoni, sangka dari segala dumadi, untuk memasuki alam ramai yang disebut dunia. Tangis adalah tanda dari keterkejutan melihat alam baru, yang dalam islam dimaknai sebagai masuknya setan ke dalam tubuh manuasia yang akan menggodanya untuk sering ragu. Dalam pandangan jawa, kelahiran itu bermula dari pertemuan lingga (kemaluan laki-laki) dan Yoni (kemaluan perempuan). air suci berproses dengan zat suci yang setelah sembilan bulan melahirkan kehidupan baru, lahir bayi melalui gua kesucian yang disebut grha garba. Dalam  istilah jawa dinamai gua garba, gua sigaraning bapa (gua pecahan bapak), stimulasi  isme harmonisasi jagad berpasang-pasangan yang subur dimasyarakat jawa. sakralitas yoni itu memcuatkan penyebutan ibu sebagai pangeran katon. ibu sebagai tuhan yang tampak. (baca : tafsir gatotlotjo & amp; sakralitas Yoni, penerbit Narasi)
     Dalam islam, sakralitas yoni itu terwadahi dalam dogma "cium kaki ibumu jika ingin masuk surga". ini sepenggal ayat yang sebelumnya didahului dengan "jika ingin sukses dalam kehidupan dunia, cium kaki ayahmu". itu pertanda, bahwa agama apa saja, keyakinan apa saja, selalu mewajibkan manusia untuk menghormati ayah dan ibu yang melahirkannya ke dunia.

2. Maskumambang
    Emas yang mengambang. Ada juga yang memaknai dengan emas segantang. Gantang adalah tempat pengukur beras dipasar-pasar desa sebagai penganti timbangan (dacin). ini sebagai ungkapan bahwa anak itu adalah harga, yang mengemuka dalam banyak anak banyak rezeki. sebagai harga, anak harus dijaga dan disedekahi. Itu agar tidak merusak pemilik dan yang dimiliki, selain diasuh, anak juga harus disepuh. dirawat dengan ksih sayang, disekolahkan dan diajari budi pekerti, dimintakan pada tuhan agar sang anak tumbuh seperti yang diinginkan.

3. Kinanti
   Kinanti yang menerbitkan kerindan (kanthi-kanthi), kesegeraan (ora kanti) untuk cepat besar, dan merekatkan hubungan suami istri sebagai buah hati

4. Sinom
    Kini saatnya anak masuk sinom, masa muda dengan semangat menggelora, inovatif bertenaga, tetapi sering keblanjur (kelewat dari sasaran). Sinom berisis pitutur dan pituduh bentuk gurindam bernapas jawa yang mengerem supaya tidak kelewatan, memberi arahan dan lecutan, agar anak fokus pada apa yang diinginkan. Sinom adalah implementasi dari "ing madya mbangun karsa". Ditengah-tengah, dimana orang tua harus menyemangati sekaligus menunjukkan arah
     Sinom terkadang juga diartikan sebagai daun muda pohon asam. Daun ini dikenal sangat bermanfaat sebagai jamu keluarga, sehat diminum dan memberi banyak manfaat sekitarnya.

Bersambung........................


Diambil dari buku "Satrio Pininggit Menanti Sosok Ratu Adil Menuju Zaman Keemasan Nusantara" karya Djoko Su'ud Sukahar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar